Bagi pembaca sekalian, memberi nomor pada halaman di dokumen MS-Word tentu merupakan hal yang mudah.
Atau mungkin sangat mudah.
Tapi, jangan tertawa dulu . . .
Lain halnya dengan penomoran halaman dengan kriteria khusus, misalnya penomoran halaman pada karya tulis.
Ada peraturan yang menyatakan bahwa pada setiap “Judul Bab” nomor halaman diletakkan di bagian bawah-tengah, sedangkan untuk halaman yang lain, nomor halaman diletakkan di bagian atas-kanan.
Bagaimanakah caranya??
Kali ini IrfanWEB akan menjelaskannya . . .
Untuk contoh, IrfanWEB menggunakan MS-Word 2007 (Microsoft Word 2007), dan kali ini dicontohkan pada halaman kosong (2 halaman).
Berikut ini adalah langkah-langkahnya . . .
- Jalankan MS-Wordnya.
- Klik ganda di bagian header halaman.
- Beri tanda centang pada “Different First Page”.
- Atur format penomoran.
- Pada bagian Number format, plih format angkanya (misalnya 1,2,3, …)
- Untuk Include chapter number tandanya dihilangkan saja (tidak berpengaruh pada tutorial ini)
- Klik Continue from previous section.
- Klik OK
- Memberi nomor
- Pada judul bab: bawah-tengah
- Selain judul bab: atas-kanan
- Penomoran Bab Lain
Caranya, klik Page Number ==> Format Page Numbers….
|
Selanjutnya adalah pemberian nomor.
Seperti di awal tadi, sistem penomoran yang digunakan adalah:
Misalnya dokumen Anda memiliki 2 halaman. Pertama, klik ganda header halaman pertama. Lalu, klik Page Number ==> Bottom of Page ==> Plain Number 2.
Sekarang sudah ada nomor di bagian bawah-tengah halaman.
Kemudian, klik header halaman kedua. Lalu, klik Page Number ==> Top of Page ==> Plain Number 3.
Hasilnya, pada halaman pertama nomor terletak di bagian bawah-tengah halaman. Inilah nanti yang menjadi tempat judul bab. Sedangkan pada halaman kedua, nomor terletak di bagian atas-kanan halaman.
Jika menambah halaman lagi, maka nomor akan terletak di bagian atas-kanan halaman.
Seandainya masuk ke judul bab baru, maka Anda cukup mengarahkan kursor pengetikan di sebelum tulisan judul bab.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut . . .
Kemudian, klik menu Page Layout ==> Breaks ==> Next Page.
Yaa . . . demikianlah cara penomoran halamannya.
Cara itu juga bisa langsung Anda terapkan pada dokumen yang sudah jadi (yang cuma kurang penomoran halaman).
Cara yang sama juga bisa Anda terapkan di MS-Word 2010.
Kalau Anda masih bingung, ada masalah, atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan tinggalkan komentarnya . . .
Atau mungkin ada yang punya cara lain, juga IrfanWEB persilahkan untuk meninggalkan komentar.
Terima kasih.
oleh: Chauncey
pada: 28 October 2015, 11:07 WIB
melalui: Safari 8.0 iPhone iOS 8.0.2
Which brings me to another tip, ‘ALWAYS INSURE YOUR PARTS’ there will always
be a time where you have a boo boo or a part is
broken or not working right when you acquire it,
it’s always best to cover you ass in this situation, cause
it can be a situation where it isn’t you fault and they
say it is and you don’t get a refund or a part replaced cause you wasn’t issued,
trust be been there done that. However, by enabling it,
the FPS will drop significantly. Real-time decision-making
abilities.
oleh: jumsari
pada: 6 December 2016, 16:24 WIB
melalui: Firefox 50.0 Windows 7
semoga sy bs mempraktekkannya trims banyak