Cabai bukanlah sesuatu yang sulit ditemukan bagi kita . . bukanlah sesuatu yang langka.
Namun, siapa sangka buah pedas yang satu ini bukan hanya berperan sebagai penambah nafsu makan.
Banyak keutamaan cabai yang belum diketahui oleh sebagian orang.
Bahkan, menurut penelitian kandungan vitamin C pada cabai lebih banyak daripada yang terkandung pada jeruk.
Benarkah . . . ?
Ya . . tentu saja benar.
Namun, bukan hanya itu saja.
Masih banyak keutamaan lain yang terkandung pada buah pedas ini.
Pendahuluan
Konon, pertama kali cabai digunakan di India (1498) dalam makanan. Rempah ini juga digunakan dalam Ayurveda (ilmu pengobatan tradisional India) untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Berdasarkan penelitian, cabai mengandung zat kimia yang disebut capsaicin. Capsaicin merupakan zat yang membuat cabai menjadi pedas. Tingkat kepedasan sebuah cabai dipengaruhi oleh sedikit-banyaknya kandungan capsaicin di dalamnya. Capsaicin memiliki banyak efek positif untuk kesehatan.
Bukan hanya capsaicin, cabai juga mengandung vitamin A, B, C, E dan berbagai macam mineral seperti potasium, mangan, folat, tembaga, dan tiamin. Tentu saja zat-zat tersebut bermanfaat bagi kita sebagai manusia.
Manfaat Cabai
Berikut ini adalah beberapa manfaat cabai bagi kesehatan . . .
1. Meningkatkan Nafsu Makan
Makanan yang pedas cenderung membuat orang makan lebih banyak. Ada tiga hal yang menjadi alasan hal itu bisa terjadi.
Pertama, rasa pedas akan terasa lebih menyiksa jika makan perlahan-lahan atau berhenti makan. Oleh karena itu, orang akan makan lebih cepat dan lebih banyak. Padahal, otak akan lambat memberikan sinyal kenyang jika makan dilakukan dengan.
Hal kedua berkaitan dengan hormon endorphin. Dengan meningkatnya produksi endorphin, mereka akan merasa bahagia, nikmat, dan bersemangat. Menurut ilmu psikologi, orang cenderung makan lebih lahap dan nikmat jika mereka sedang merasa bahagia dan bersemangat.
2. Membantu Menurunkan Berat Badan
Karena dapat meningkatkan nafsu makan, mungkin membuat Anda akan berpikir dua kali untuk menyantap masakan pedas karena khawatir akan kenaikan berat badan. Akan tetapi ternyata tidak seperti itu, karena capsaicin dalam cabai juga dapat membantu proses penurunan berat badan. Hal ini adalah karena capsaicin memiliki sifat termogenik, yang berarti dapat meningkatkan proses metabolisme. Sehingga, lemak akan semakin mudah terbakar. Menurut hasil penelitian, mengkonsumsi cabai dapat meningkatkan pembakaran lemak hingga 25% selama 3 jam sejak cabe tersebut dimakan.
3. Menurunkan Kadar Gula Darah
Menurut hasil riset yang dipublikasikan pada American Journal of Clinical Nutrition, jika dikonsumsi cabai dapat membantu menurunkan kadar gula darah, khususnya pada penderita diabetes.
Riset ini menunjukkan bahwa cabai dapat merangsang dan meningkatkan produksi insulin hingga 60%.
4. Mengatasi Masalah Kanker
Banyak riset yang telah membuktikan hal tersebut.
Misalnya saja, riset yang dilakukan oleh Berkeley Neurobiology yang menunjukkan bahwa kandungan vitamin C, betakaroten, dan asam folat dalam cabai dapat menurunkan resiko kanker usus.
Beberapa jenis cabai bahkan memiliki kandungan kartonoid likopen yang juga dapat mencegah timbulnya sel kanker dalam tubuh. Beberapa riset yang lain lagi menunjukkan peran cabai dalam mengendalikan pertumbuhan sel kanker.
Misalnya, riset yang dilakukan oleh Cedars-Sinai Medical Center dan UCLA School of Medicine.Hasil riset ini menunjukkan bahwa capsaicin dalam cabai berjasa tinggi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Terkadang, capsaicin bahkan dapat membunuh sebagian sel-sel tersebut.
5. Menyembuhkan Masalah Persendian
Capsaicin juga dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam masalah persendian seperti arthritis atau neuralgia.
Di luar negeri, capsaicin sudah banyak diproduksi dalam bentuk krim atau salep untuk mengobati penyakit semacam ini. Namun, krim semacam ini masih agak sulit ditemukan di Indonesia.
Menurut riset yang dilakukan oleh Case Western Reserve University, salep capsaicin mampu menurunkan nyeri hingga 33% pada penderita osteoarthritis dan 57% pada penderita rematik arthritis.
Riset yang lain lagi dilakukan oleh University of Toronto di Kanada. Hasilnya menunjukkan bahwa salep capsaicin mampu menurunkan nyeri neuralgia hingga 80%.
6. Menghilangkan Stress
Banyak orang yang merasa bahwa memakan makanan yang pedas di saat stress dapat membuat diri menjadi lebih baik.
Benarkah hal tersebut?
Secara teori, hal tersebut disebabkan oleh kandungan capsaicin dalam cabai yang dapat merangsang terbentuknya hormon endorphin. (lihat manfaat no. 1)
7. Mencegah Penuaan Dini
Menurut hasil penelitian, cabai ternyata memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi.
Jumlahnya bahkan bisa mencapai tujuh kali lipat lebih banyak dibandingkan jeruk.
Vitamin C dapat berfungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah proses penuaan dini.
8. Penyembuhan Setelah Berhenti Merokok
Merokok akan meninggalkan berbagai macam limbah dalam tubuh, termasuk nikotin dan benzopiren.
Limbah nikotin tersebut akan dinetralkan oleh cabai yang memiliki sifat penawar racun. Benzopiren akan dinetralkan oleh vitamin A yang juga terkandung dalam cabai. Vitamin A ini juga akan mengurangi peradangan dan pembengkakan paru-paru yang sering terjadi pada tubuh perokok. Oleh karena itu, cabai kadang digunakan untuk terapi penyembuhan pasca berhenti merokok.
9. Memperlancar Sirkulasi Darah
Vitamin B yang terkandung dalam cabai dapat meperlancar sirkulasi darah dan mengencerkan darah.
Jika darah encer, maka darah akan lebih mudah mengalir.
Selain itu, vitamin B juga dapat menurunkan kadar homosistein yang merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan pada pembuluh darah.
10. Menurunkan Kadar Kolesterol
Antioksidan dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Caranya adalah dengan menangkap kolesterol jahat dalam tubuh kita dan menetralkannya sehingga tidak lagi berbahaya.
Kadar kolesterol jahat yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan resiko berbagai penyakit mematikan seperti jantung koroner dan stroke.
11. Meredakan Nyeri
Capsaicin pada cabai memiliki sifat analgesik dan anti-inflamasi.
Dengan hal itu berarti, cabai juga dapat digunakan untuk meredakannya nyeri. Beberapa jenis obat pereda nyeri akan membawa efek samping yang mungkin tidak mengenakkan. Untuk itu, cabai bisa digunakan sebagai solusi pereda nyeri alami yang minim akan efek samping. Efek pereda nyeri pada cabai juga didukung oleh peran capsaicin dalam menghasilkan hormon endorphin. Dengan hormon tersebut, rasa sakit dapat berkurang.
12. Detoks
Cabai dapat bertindak sebagai detoks atau penawar racun bagi tubuh. Cabai menghilangkan racun dalam tubuh dengan cara menetralkan limbah yang diproduksi di dalam sel.
Selain itu, cabai juga dapat membantu menawarkan racun dari makanan yang sedang dicerna.
13. Mencegah Stroke
Salah satu cara yang dilakukan cabai dalam mencegah stroke adalah dengan melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, vitamin B dalam cabai juga dapat menurunkan resiko terjadinya penggumpalan darah yang menjadi penyebab stroke.
Kesimpulan
Itulah beberapa manfaat dari cabai yang perlu kita ketahui.
Akan tetapi, memgonsumsi cabai tidak boleh terlalu banyak, karena jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan iritasi. Iritasi tersebut bisa terjadi pada tenggorokan, bisa juga terjadi pada lambung (perut).
Walaupun banyak manfaatnya, tapi makannya dikira-kira, ya . . .
Selamat makan cabai!
oleh: Veracious Chuaa Tamba
pada: 11 January 2013, 16:49 WIB
melalui: Firefox 3.6.28 Windows 7
terimakasih banyak atas infonya. tadinya ga percaya akan manfaat dari cabai, tapi setelah membaca postingan ini, saya jadi percaya. sering dimarah – marah mama kalau banyak” makan cabai, sekarang da bisa jelasin kegunaan cabai dehh. thank u so much for this info
oleh: Irfan Taufiq Azhari
pada: 15 January 2013, 04:16 WIB
melalui: Firefox 17.0 Windows 7
Tapi makan cabenya juga ga boleh kebanyakan, lho . . .
Di bagian bawah tulisan juga sudah ditulis efeknya.