Sebelumnya, saya selaku Admin IrfanWEB mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, khususnya bagi yang beragama Islam.

Idul Fitri atau juga akrab disebut lebaran merupakan salah satu hari yang ditunggu oleh umat Muslim diseluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Namun, bagi sebagian umat Muslim justru malah ada yang sedih dengan pada saat kedatangan Hari Kemenangan.

Lho, koq malah sedih?

Sebanarnya, bukan Idul Fitri-nya lah yang mereka sedihkan.
Namun, dengan datangnya Idul Fitri, berarti mereka berpisah dengan Bulan Ramadhan.

Pada postingan kali ini mungkin tidak banyak yang disampaikan.
Cuma ada yang sedikit yang perlu diluruskan mengenai kebiasaan orang Indonesia dalam merayakan Hari Kemenangan tersebut.

Mari kita simak . . .

     Sebagaimana yang sering kita lihat di masyarakat Indonesia, bahwa pada hari lebaran selalu diadakan kegiatan yang biasa disebut halal bi halal. Namun, apakah tradisi yang sudah berlangsung tersebut sesuai dengan ajaran Islam? Sebenarnya, Rasulullah tidak pernah melakukan kegiatan tersebut. Kegiatan bernama halal bi halal merupakan tradisi orang Indonesia.

     Pembahasan selanjutnya adalah mengenai ucapan pada saat Idul Fitri . . . Sering kita dengar orang mengucapkan, “minal ‘aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin“. Banyak yang menyangka bahwa arti dari “minal ‘aidin wal faizin” adalah “mohon maaf lahir dan batin“. Padahal, sebenarnya tidak.

     Bahkan, orang Arab saja belum tentu mengerti makna dari kalimat tersebut, karena susunan katanya yang tidak ditemukan di Arab.

Jika dikaji per kata secara bahasa . . .

• min artinya dari, atau bisa juga diartikan menjadi termasuk;.
• ‘aidin bisa diartikan menjadi yang kembali;
• wa artinya dan;
• al-faizin berarti menang.

     Silakan Anda simpulkan sendiri apa arti dari kalimat tersebut sebenarnya . . .

     Bacaan tersebut tidak pernah diamalkan oleh Rasulullah. Walau saya belum pernah menemukan hadits shahih yang membahas perihal tersebut, namun saya menemukan hadits yang sanad-nya hasan (bagus). Inti dari hadits tersebut, di saat Idul Fitri, sahabat Rasulullah mengucapkan kalimat “Taqobalallahu minna wa minka“, dan Rasulullah menjawab juga dengan kalimat tersebut. Jika diartikan menurut bahasa, kalimat tersebut berarti ‘Semoga Allah menerima amalanku dan amalanmu‘.

     Menurut saya, lebih aman jika kita mengucapkan “Taqobalallahu minna wa minka” atau “Mohon Maaf Lahir dan Batin” saja. Namun, bagamana kebenarannya saya masih belum bisa memastikan. Wallahu ‘alam.

Pada postingan ini, saya tidak akan membahas secara detail.
Karena kurang cocok jika saya bahas di blog ini.

Insya Allah di lain waktu akan saya bahas secara lebih lengkap (beserta hadits), dan tentu saja di blog yang berbeda.
Ditunggu, ya . . .